Laporan Hukum Hooke pada pegas

1.       Judul percobaan               : Hukum hooke pada pegas
2.       Tujuan percobaan           :               - mengenal penerapan hukum hooke pada pegas
-          Menentukan konstanta pegas
-          Menentukan konstanta pegas gabungan.
-          Mengenal penerapan persamaan linier dalam eksperimen.
3.       Dasar teori
3.1   pegas
pegas merupakan suatu benda yang memiliki sifat elastic atau lentur. Dalam ilmu teknik, sifat elastic dari suatu pegas sanggatlah penting. Misalnya dalam dunia otomotif, kenyamanan berkendara sanggat dipengaruhi oleh pegas yang terdapat di shockbreaker
(pauliza,2008)

3.2. hukum hooke.
Jika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas meregang (berarti pegas ditarik). Atau merapat (berarti pegas ditekan), pada pegas akan bekerja gaya pemulihan yang arahnya selalu menuju titik asal. Dengan kata lain besar gaya pemulihan pada pegas ini sebanding dengan gangguan atau simpangan yang diberikan pada pegas. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum hooke. Secara matematishukum hooke ditulis sebagai berikut : (pauliza,2008).
F = K     l atau F= K    x
                Dengan :
                F : besar gaya pemulihan pegas.
                K : konstanta pegas (nm-1)          
                  L : simpangan pada pegas (m)
                3.3. susunan beberapa pegas
                                Pada sepeda motor ada yang menggunakan system mono shockbreaker, ada pula yang menggunakan double shockbreaker, system mono shockbreaker dapat dianalogikan dengan system satupegas dan satuan beban, sedangkan system double shockbreaker dapat dianalogikan dengan system dua pegas yang disusun secara pararel dengan satuan beban. Bagaimanakan perhitungan gaya dan konstanta pegas kepada dua system tersebut. Berikut pembahasan tentang system pegas yang disusun secra seri, pararel dan seri-pararel  (umar,2007)



                3.3.1. pegas disusun secara seri
                 Dua pegas didudun secara seri dan setiap pegas memiliki konstanta pegas K1 dan K jika pada ujung pegasyang disusun seri disebut diberi gaya f kedua pegas akan menerima gaya yang sama yaitu F dari pegas 1 dan 2 akan diperoleh persamaan :
                  F k1     r1 = k2     r2
Pertambahan panjang pegas total (      x ) sama dengan      X1 +     X2 sehingga pada pegas yang disusun seri berlaku : (umar,2007)

Ks =  __K1.K2__
              K1+K2

  


                3.3.2. pega didudun secara pararel
  



              Jika dua buah pegas disusun secara pararel seperti pada gambar 3.3.2 setiap pegas mempunyai konstanta k1 dan k2 jika pada ujung pegas yang tersusun secara pararel tersebut diberikan gaya f, besar gaya f dibagi menjadi 2 kepada kedua pegas tersebut sehingga pada pegas  yang disusun secara pararel berlaku : (umar,2007)
    Kp         x1   =     K1     x1 + K2     x2
Pertambahan panjang pegas total sama dengan panjang setiap pegas atau
    x1 =    X2 =     xp sehingga konstanta pegas pararel menjadi : (umar,2007)

Kp = K1 + K2
                Dengan demikian, pada sepeda motor yang menggunakan system double shockbreaker terjadi pembagian gaya oleh kedua shockbreaker sedangkan pada system monoshockbreaker. Gaya hanya bekerja pada satu shock breaker (umar,2007)

3.3.3 pegas disusun secara pararel-seri


                Jika tiga buah pegas didudun secara pararel-seri seperti pada gambar 3.3.3 setiap pegas mempunyai konstanta k1, k2, dan k3. Pada ujung pegas yang disusun secara seri-pararel tersebut diberikan gaya sebesar f. denggan menggunakan rumusan konstanta pegas pada susunan seri dan susunan pararel, konstanta pegas total dapat ditentukan caranya dengan menyederhanakan susunan pegas pada gambar 3.3.3 pertama, konstanta pegas  k1 dan k2 dianggap menjadi pegas susunan pararel tanpa gangguan dari pegas ke-3. Oleh karena itu persamaan konstanta pegas k1, k2 menjadi kp = k1+k2 kemudian, nilai konstanta pegas tersebut digabungkan secara seri dengan pegas ke-3 sehingga : (umar,2007).

__I_____I___ +___I___    atau  __I__ = __kpk3__
Kseri             kp            k3                  Kseri        Kp + k3

  
3.4. konstanta pegas
                Konstanta pegas adalah satu karakter dari suatu pegas yang menunjukan perbandingan besarnya gaya terhadap perbedaan panjang yang disebabkan oleh adanya pemberian gaya tersebut. Satuan konstanta pegas gaya pegas adalah  N/m dan dimensi konstanta pegas :
[M][T]2 (anonym a, 2010).


Daftar pustaka
Anonym A.2010.”system osilasi pegas” http://file.up.edu (diaskes 21 desember 2013)
Pauliza,oza.2008.”fisika kelompok tegnologi”.grafindo media pratama : bandung

Umar,efrizon.2007.’kimia untuk SMA XI ipa”. ganesaExact : Jakarta.

nb. jika ada terdapat kotak-kotak pada rumus berati itu adalah delta karena keterbatasan blogger jadi tidak bisa ditampilkan simbol tersebut.

Comments